Saat
ini mungkin sedikit sekali orang yang tidak tahu apa itu game online.
Mereka mungkin tahu karena gemar atau pernah memainkan dan mungkin juga
mereka hanya tahu saja tetapi tidak pernah dan tidak gemar memainkan.
Tetapi apapun itu yang jelas saat ini dunia sedang benar-benar dilanda
“game addict”. Sebut saja saya yang sempat tergila-gila dengan permainan
online ini. Tetapi untungnya saat ini saya tidak lagi terkena sindrom
“game addict”.
Lalu
bagaimana sih game online ini bisa muncul? Rasanya kita perlu tahu guna
menambah pengetahuan. Semua ini terjadi pastilah karena kemajuan
teknologi yang kian mutakhir dan juga dari ketidakpuasan manusia pada
ketidak esfisienan alat-alat yang telah ada pada zamannya. Manusia
selalu menginginkan kepraktisan dalam hidupnya sehingga dapat menghemat
waktu.
Sekarang
mari kita flashback sebentar, melihat awal mula munculnya video game
online. Game di komputer mulai muncul awal tahun 1950-an dengan
dinosaurus sebagai tokoh utamanya. Kemudian ada seorang siswa yang
mencipatakan permainan Tic-Tac-Toe untuk tugas sekolahnya. Pertengahan
tahun 1960-an seorang siswa MIT membuat program permainan yang dikenal
dengan nama Space War. Akhir 1960-an menghadirkan permainan video game
yang sesungguhnya seperti Tenis Meja dan Permainan tembak-tembakan.
Akhir tahun 1970-an, video game mulai digilai berkat komputer yang mulai
dimiliki semua orang. Lalu semenjak komputer mulai popular, orang-orang
mulai menciptakan game yang disukai oleh masing-masing dari mereka.
Semua tiba-tiba berprofesi sebagai programmer. Mereka lalu menjual game
ciptaan mereka ke local market. Lalu Nintendo memperkenalkan game Pole
Position dan Pac-Man yang mendapat sambutan luar biasa.
Seiring
dengan semakin besarnya ketertarikan akan game, teknologi piranti lunak
untuk game pun berkembang makin pesat. Yang awalnya hanya sekedar game
berbasis PC atau TV yang dimainkan sendiri atau secara bersamaan
(multiplayer) di sebuah medium yang sama, kini mulai bergerak ke arah
permainan yang terhubung secara online. Artinya, pemain dapat beradu
strategi dan keterampilan dengan sejumlah besar pemain yang berada di
belahan dunia lain. Kondisi ini dimungkinkan oleh keberadaan internet.
Game
online sendiri mulai dikenal pada tahun 1990-an semenjak munculnya era
3-D dan multimedia. Game online yang pertama berupa game petualangan
bernama Myst, tapi masih dalam bentuk CD-ROM format. Mengikuti
perkembangan zaman dan teknologi, game online pun berkembang terus
seiring dengan penemuan-penemuan yang bisa memperbaiki kualitas dari
game ini. Game online pun tadinya hanya bisa dinikamati oleh satu orang
tapi kelamaan semua bisa bersama-sama mengaksesnya berkat
MUDs(Multi-User Dungeons). Dengan PC dan juga internet, yang kita
butuhkan untuk bisa bermain adalah komputer yang bagus dengan software
terbaru yang bisa menghandle program flash.
Mengingat
sebentar yaitu tepatnya sekitar enam atau tujuh tahun lalu, yang sempat
menjadi fenomena di kalangan gamer Indonesia adalah game yang
menggunakan sistem LAN (Local Area Network) atau yang kerap disebut game
jaringan. Game center berbasis LAN pun mulai menjamur di kota-kota
besar, banyak diantaranya yang menerapkan sistem operasi 24 jam. Saat
itu, game Counter Strike menjadi yang paling laris di kalangan gamers.
Lambat
laun, kepopuleran Counter Strike termakan jaman. Kini, banyak gamers
yang mulai beralih menggandrungi DotA, game yang mengusung genre Real
Time Strategy, Ragnarok, dan lainnya. Semua orang yang saat itu sedang
online pada waktu yang bersamaan bisa saling berinteraksi dalam
permainan tersebut melalui karakter-karakter yang disediakan..
Di
Indonesia, fenomena game online tidak kalah semarak dengan yang terjadi
di luar negeri. Jika anda mengintip Multi Player Game (MPG) yang
bertebaran di setiap sudut kota, anda akan melihat besarnya minat para
gamers bermain game online. Para gamer betah bertahan selama berjam-jam
di depan layar monitor untuk bermain. Di era multimedia dewasa ini,
manusia menemukan sahabat-sahabat baru untuk saling bermain, berdialog
bahkan beradu strategi dan bertempur. Aktivitas-aktivitas yang sangat
alami dan dekat dengan kehidupan manusia pada umumnya. Sahabat baru itu
bernama game, suatu media virtual yang mewadahi penggunanya untuk
bermain dan adu strategi untuk dapat memecahkan suatu persoalan dan
memenangkan tantangan yang disajikan di dalamnya. Secara teknis,
permainan ini dapat dinikmati menggunakan komputer, televisi, atau
bahkan di ponsel.
Jenis-jenis
game online bergenre MOG (Multiplayer Online Game) tidak berbeda jauh
dengan game berbasis LAN. Ada yang mengusung strategi, role playing,
atau bahkan sport. Sebut saja, WoW (World Of Warcraft) yang berjenis RPG
(Role Playing Game), PangYa yang berjenis fantasi sport atau Gunbound
yang mengusung kategori turn-based.
Setiap
tahun, rata-rata pertumbuhan game online mencapai 79 persen setiap
tahunnya. Perkembangan game online yang cukup pesat ini ditunjang oleh
penambahan pemain dan game yang diciptakan. Bagi pemain, game online
saat ini bukan hanya sebagai hiburan semata. Bermain game diyakini
secara tidak langsung sebagai ajang mengasah otak. Pemain dapat mengasah
kecepatan berpikir dan melatih otak saat bermain game.
Salah
satu efek dari maraknya perkembangan game online adalah terciptanya
komunitas-komunitas game yang memfasilitasi para gamer untuk menuangkan
segala pengalaman mereka seputar bermain game tersebut. Tak hanya itu,
komunitas-komunitas tersebut kemudian dijadikan ajang komunikasi
multikultural yang dapat menjelma menjadi gaya hidup dan penyambung tali
silaturahmi antar sesama manusia.
Ekses
dari game online yang telah menjelma sebagai gaya hidup adalah
pemanfaatan waktu bermain yang berlebihan. Rasanya kita semua tahu bahwa
segala sesuatu yang berlebihan tidaklah menguntungkan. Game online
mempunyai kecenderungan membuat pemainnya keasyikan bertengger di depan
komputer sampai melupakan waktu. Jika hal ini terjadi, kita bisa
melupakan tugas, pekerjaan, bahkan makan dan tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar