Halaman

Jumat, 21 September 2012

Asal Usul Game Online

Saat ini mungkin sedikit sekali orang yang tidak tahu apa itu game online. Mereka mungkin tahu karena gemar atau pernah memainkan dan mungkin juga mereka hanya tahu saja tetapi tidak pernah dan tidak gemar memainkan. Tetapi apapun itu yang jelas saat ini dunia sedang benar-benar dilanda “game addict”. Sebut saja saya yang sempat tergila-gila dengan permainan online ini. Tetapi untungnya saat ini saya tidak lagi terkena sindrom “game addict”.


Lalu bagaimana sih game online ini bisa muncul? Rasanya kita perlu tahu guna menambah pengetahuan. Semua ini terjadi pastilah karena kemajuan teknologi yang kian mutakhir dan juga dari ketidakpuasan manusia pada ketidak esfisienan alat-alat yang telah ada pada zamannya. Manusia selalu menginginkan kepraktisan dalam hidupnya sehingga dapat menghemat waktu.
Sekarang mari kita flashback sebentar, melihat awal mula munculnya video game online. Game di komputer mulai muncul awal tahun 1950-an dengan dinosaurus sebagai tokoh utamanya. Kemudian ada seorang siswa yang mencipatakan permainan Tic-Tac-Toe untuk tugas sekolahnya. Pertengahan tahun 1960-an seorang siswa MIT membuat program permainan yang dikenal dengan nama Space War. Akhir 1960-an menghadirkan permainan video game yang sesungguhnya seperti Tenis Meja dan Permainan tembak-tembakan. Akhir tahun 1970-an, video game mulai digilai berkat komputer yang mulai dimiliki semua orang. Lalu semenjak komputer mulai popular, orang-orang mulai menciptakan game yang disukai oleh masing-masing dari mereka. Semua tiba-tiba berprofesi sebagai programmer. Mereka lalu menjual game ciptaan mereka ke local market. Lalu Nintendo memperkenalkan game Pole Position dan Pac-Man yang mendapat sambutan luar biasa.
Seiring dengan semakin besarnya ketertarikan akan game, teknologi piranti lunak untuk game pun berkembang makin pesat. Yang awalnya hanya sekedar game berbasis PC atau TV yang dimainkan sendiri atau secara bersamaan (multiplayer) di sebuah medium yang sama, kini mulai bergerak ke arah permainan yang terhubung secara online. Artinya, pemain dapat beradu strategi dan keterampilan dengan sejumlah besar pemain yang berada di belahan dunia lain. Kondisi ini dimungkinkan oleh keberadaan internet.




Game online sendiri mulai dikenal pada tahun 1990-an semenjak munculnya era 3-D dan multimedia. Game online yang pertama berupa game petualangan bernama Myst, tapi masih dalam bentuk CD-ROM format. Mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, game online pun berkembang terus seiring dengan penemuan-penemuan yang bisa memperbaiki kualitas dari game ini. Game online pun tadinya hanya bisa dinikamati oleh satu orang tapi kelamaan semua bisa bersama-sama mengaksesnya berkat MUDs(Multi-User Dungeons). Dengan PC dan juga internet, yang kita butuhkan untuk bisa bermain adalah komputer yang bagus dengan software terbaru yang bisa menghandle program flash.






Mengingat sebentar yaitu tepatnya sekitar enam atau tujuh tahun lalu, yang sempat menjadi fenomena di kalangan gamer Indonesia adalah game yang menggunakan sistem LAN (Local Area Network) atau yang kerap disebut game jaringan. Game center berbasis LAN pun mulai menjamur di kota-kota besar, banyak diantaranya yang menerapkan sistem operasi 24 jam. Saat itu, game Counter Strike menjadi yang paling laris di kalangan gamers.


Lambat laun, kepopuleran Counter Strike termakan jaman. Kini, banyak gamers yang mulai beralih menggandrungi DotA, game yang mengusung genre Real Time Strategy, Ragnarok, dan lainnya. Semua orang yang saat itu sedang online pada waktu yang bersamaan bisa saling berinteraksi dalam permainan tersebut melalui karakter-karakter yang disediakan..


Di Indonesia, fenomena game online tidak kalah semarak dengan yang terjadi di luar negeri. Jika anda mengintip Multi Player Game (MPG) yang bertebaran di setiap sudut kota, anda akan melihat besarnya minat para gamers bermain game online. Para gamer betah bertahan selama berjam-jam di depan layar monitor untuk bermain. Di era multimedia dewasa ini, manusia menemukan sahabat-sahabat baru untuk saling bermain, berdialog bahkan beradu strategi dan bertempur. Aktivitas-aktivitas yang sangat alami dan dekat dengan kehidupan manusia pada umumnya. Sahabat baru itu bernama game, suatu media virtual yang mewadahi penggunanya untuk bermain dan adu strategi untuk dapat memecahkan suatu persoalan dan memenangkan tantangan yang disajikan di dalamnya. Secara teknis, permainan ini dapat dinikmati menggunakan komputer, televisi, atau bahkan di ponsel.
Jenis-jenis game online bergenre MOG (Multiplayer Online Game) tidak berbeda jauh dengan game berbasis LAN. Ada yang mengusung strategi, role playing, atau bahkan sport. Sebut saja, WoW (World Of Warcraft) yang berjenis RPG (Role Playing Game), PangYa yang berjenis fantasi sport atau Gunbound yang mengusung kategori turn-based.

Setiap tahun, rata-rata pertumbuhan game online mencapai 79 persen setiap tahunnya. Perkembangan game online yang cukup pesat ini ditunjang oleh penambahan pemain dan game yang diciptakan. Bagi pemain, game online saat ini bukan hanya sebagai hiburan semata. Bermain game diyakini secara tidak langsung sebagai ajang mengasah otak. Pemain dapat mengasah kecepatan berpikir dan melatih otak saat bermain game. 
Salah satu efek dari maraknya perkembangan game online adalah terciptanya komunitas-komunitas game yang memfasilitasi para gamer untuk menuangkan segala pengalaman mereka seputar bermain game tersebut. Tak hanya itu, komunitas-komunitas tersebut kemudian dijadikan ajang komunikasi multikultural yang dapat menjelma menjadi gaya hidup dan penyambung tali silaturahmi antar sesama manusia.


Ekses dari game online yang telah menjelma sebagai gaya hidup adalah pemanfaatan waktu bermain yang berlebihan. Rasanya kita semua tahu bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidaklah menguntungkan. Game online mempunyai kecenderungan membuat pemainnya keasyikan bertengger di depan komputer sampai melupakan waktu. Jika hal ini terjadi, kita bisa melupakan tugas, pekerjaan, bahkan makan dan tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar