Halaman

Rabu, 19 September 2012

Mitos Tentang Harddisk

Defragmentasi HDD memperpendek usia HDD

Ada kekhawatiran melakukan defragmentasi akan meningkatkan resiko kerusakan HDD. Terutama meningkatkan beban kerja head actuator. Proses defragmentasi memang akan membebani, terutama prosess seeking yang berlangsung untuk mengatur urutan data pada hard disk. Efek positifnya baru akan dirasakan setelah proses defragmentasi, karena data lebih teratur yang membuat hard disk mengalami penurunan waktu untuk seeking data. Jadi defragmentasi HDD masih dianjurkan utk dilakukan secara berkala.


Sering format HDD mengurangi umur HDD

Pada saat formating banyak yang menyangka pergerakan head lebih aktif dibanding proses non-format. Kenyataannya proses format melakukan pergerakan secara berurutan. Bahkan dikarenakan head read/write sama sekali tidak bersentuhan dengan platter secara fisik, jadi tidak ada gesekan sama sekali. Jadi Diformat tiap hari pun tidak akan membuat hard disk anda cepat rusak.


Format berkala dapat meningkatkan kinerja HDD

Format hard disk secara berkala sama sekali tidak berhubungan dengan meningkatnya kinerja hard disk. Dengan melakukan format, hard disk kembalikosong, dan file-file yang baru dimaskkan tidak terdefragmentasi dibanding pada kondisi sebelumnya. Jadi untuk meningkatkan kinerja hardisk, lebih praktis sekedar melakukan defrag dari daripada memformat ulang.


Tegangan PSU labil menimbulkan bad sector

Jika pernyataan spesifik seperti ini; menimbulkan bad sector pada hard disk, maka mitos ini tidak benar. Yang perlu diperhatikan adalah, meskipun daya tidak stabil tidak akan secara spesifik menjadi penyebab timbulnya bad sector, namun masih ada resiko lainnya. Ganguan catu daya dapat merusak circuit board juga motor pemutar spindle hard disk. Dua bagian inilah yang lebih tepat akan mengalami dampak negatif dari ketidakstabilan keluaran listrik dari power supply. Bahkan pada kondisi terburuk, dapat mematikan hard disk seketika, misalnya terjadi lonjakan listrik tanpa dapat difilter oleh PSU.


Bad Sector karena listrik padam tiba-tiba

Hal ini benar tapi untuk hard disk zaman dahulu, ketika head hard disk masih disarankan utnuk diposisikan dalam kondisi park saat PC dimatikan. Tetapi tidak untuk hard disk terkini Karena head actuator digerakkan dengan vocie coil actuator, yang secara otomatis memposisikan diri seketika ke posisi aman saat catu daya ke hard disk terputus.
Berbeda ngan har disk zaman dulu yang masih digerakkan dengan stepper motor yang masih tergantung fungsi mekanis.


Peletakan HDD secara vertikal dapat merusak hard disk

Pendapat tersebut sama sekali tidak benar. Hard disk terkini dapat dioperasikan secara horisontal maupun vertikal, bakan terbalik sekalipun. Dan sama sekali tidak mempengaruhi umur hard disk. Yang jangan dilakukan adalah ; jika breathing hole hard disk tidak mendapatkan akses pertukaran udara yang memadai. Dalam posisi apapun akan memperpendek umur hard disk.



Akhir dari mitos Hard Disk
Tuesday, July 22, 2008 1:26
Posted in category Hardware, Tutorials
http://masiqbal.net/akhir-dari-mitos-hard-disk.php

Penelitian ini merupakan yang pertama dan paling luas cakupannya dalam sejarah IT. Dalam jangka waktu 9 bulan, Google telah mengumpulkan data kerusakan dari sekitar 100.000 hard disk milik mereka untuk kemudian dianalisis. Kini, hasilnya dipublikasikan. Semua hard disk terdiri atas model SATA dan PATA mulai dari 80Gb sampai 400Gb. Jadi, cakupan modelnya sama seperti yang kita gunakan sehari-hari.


MTBF : Hanya teori belaka

Produsen kerap memancing pengguna dengan menyebutkan masa pakai hard disk yang rata-rata tinggi (MTBF = Mean Time Between Failure). Namun, hal ini bukan menunjuk pada masa pakai har disk yang sebenarnya. Data ini hanya bersifat teori belaka. Misalnya, 500 har disk beroperasi selama 50 hari (1.200 jam kerja) tanpa error. Ini berari hard disk tersebut memiliki MTBF sebesar 600.000 jam. Annualized Failure Rate (AFR) yang dihitung oleh produsen, yaitu persentase hard disk yang rusak setiap tahunnya biasanya hanya satu persen. Namun, Google menemukan bahwa error rate yang sebenarnya lebih tinggi dari angka tesebut. Dari sebuah penelitian, error rate pada tahun pertama memang rendah, yaitu 1.7 persen. Namun pada tahun ketiga, angka itu sudah mencapai 8.6 persen. Sayang, meski error rate ini tidak semuanya sama pada masing-masing produsen. Google hanya mengambil nilai keseluruhan saja.

Selain itu, hasil dari perbandingan hard disk yang sering dan jarang digunakan ternyata cukup mengejutkan juga. Hard disk yang sering digunakan lebih banyak rusak setelah digunakan pada tiga tahun pertama. Namun, pada tahun ketiga hasilnya sebaliknya. Har disk yang jarang digunakan lebih banyak rusak. Demikian juga dengan hard disk dengan beban penuh. Kesimpulannya, bila mengutamakan keandalan, sebaiknya hard disk diganti setiap tiga tahun. Paling tidak, lakukan backup secara teratur.


SMART : Tidak terlalu pintar

Untuk dapat mengenali adanya kesalahan, harddisk modern saat ini menggunakan SMART tool (Self Monitoring Analysis and Reporting Technology). Jika ada tanda-tanda kerusakan, tool akan memunculkan peringatan. Namun, sistem ini hanya bekerja pada sekitar 64 persen dari hard disk yang rusak. Selain itu, hanya beberapa parameter SMART yang dapat diketahui, seperti Reallocation Counts. Parameter ini berhubungan dengan kemampuan untuk memperaiki sektor yang rusak secara otomatis. Apabila kesalahan ini terjadi, kemungkinan terjadinya kerusakan lebih besar. Ini sudah saatnya untuk mem-backup data. Selain itu, SMART tool hanya memantau komponen mekanis dari hard disk. Padalah sebagian kesalahan terjadi pada elektronokiknya. Selain mengandalkan sistem peringatan SMART, lebih baik lakukan backup secara teratur.

Yang mengherankan adalah hasil penelitian Google yang terkait dengan suhu hard disk. Selama ini, hard disk bersuhu tinggi menjadi faktor yang paling beresiko. Namun, hasil penelitian malah sebaliknya. Pada har disk baru, kerusakan lebih banyak terjadi pada hard disk dengan suhu yang rendah dibawah 30 Celcius. Hanya hard disk yang telah berumur 3 tahun yang mampu bertahan. Error rate hard disk ini memang bertambah juka suhu lebih tinggi, mulai sekitar 45 Celcius. Sistem pendingin hard disk yang selama ini banyak dipakai pada PC sebenarya belebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar