Defragmentasi HDD memperpendek usia HDD
Ada kekhawatiran melakukan defragmentasi akan meningkatkan resiko
kerusakan HDD. Terutama meningkatkan beban kerja head actuator. Proses
defragmentasi memang akan membebani, terutama prosess seeking yang
berlangsung untuk mengatur urutan data pada hard disk. Efek positifnya
baru akan dirasakan setelah proses defragmentasi, karena data lebih
teratur yang membuat hard disk mengalami penurunan waktu untuk seeking
data. Jadi defragmentasi HDD masih dianjurkan utk dilakukan secara
berkala.
Sering format HDD mengurangi umur HDD
Pada saat formating banyak yang menyangka pergerakan head lebih aktif
dibanding proses non-format. Kenyataannya proses format melakukan
pergerakan secara berurutan. Bahkan dikarenakan head read/write sama
sekali tidak bersentuhan dengan platter secara fisik, jadi tidak ada
gesekan sama sekali. Jadi Diformat tiap hari pun tidak akan membuat hard
disk anda cepat rusak.
Format berkala dapat meningkatkan kinerja HDD
Format hard disk secara berkala sama sekali tidak berhubungan dengan
meningkatnya kinerja hard disk. Dengan melakukan format, hard disk
kembalikosong, dan file-file yang baru dimaskkan tidak terdefragmentasi
dibanding pada kondisi sebelumnya. Jadi untuk meningkatkan kinerja
hardisk, lebih praktis sekedar melakukan defrag dari daripada memformat
ulang.
Tegangan PSU labil menimbulkan bad sector
Jika pernyataan spesifik seperti ini; menimbulkan bad sector pada hard
disk, maka mitos ini tidak benar. Yang perlu diperhatikan adalah,
meskipun daya tidak stabil tidak akan secara spesifik menjadi penyebab
timbulnya bad sector, namun masih ada resiko lainnya. Ganguan catu daya
dapat merusak circuit board juga motor pemutar spindle hard disk. Dua
bagian inilah yang lebih tepat akan mengalami dampak negatif dari
ketidakstabilan keluaran listrik dari power supply. Bahkan pada kondisi
terburuk, dapat mematikan hard disk seketika, misalnya terjadi lonjakan
listrik tanpa dapat difilter oleh PSU.
Bad Sector karena listrik padam tiba-tiba
Hal ini benar tapi untuk hard disk zaman dahulu, ketika head hard disk
masih disarankan utnuk diposisikan dalam kondisi park saat PC dimatikan.
Tetapi tidak untuk hard disk terkini Karena head actuator digerakkan
dengan vocie coil actuator, yang secara otomatis memposisikan diri
seketika ke posisi aman saat catu daya ke hard disk terputus.
Berbeda ngan har disk zaman dulu yang masih digerakkan dengan stepper motor yang masih tergantung fungsi mekanis.
Peletakan HDD secara vertikal dapat merusak hard disk
Pendapat tersebut sama sekali tidak benar. Hard disk terkini dapat
dioperasikan secara horisontal maupun vertikal, bakan terbalik
sekalipun. Dan sama sekali tidak mempengaruhi umur hard disk. Yang
jangan dilakukan adalah ; jika breathing hole hard disk tidak
mendapatkan akses pertukaran udara yang memadai. Dalam posisi apapun
akan memperpendek umur hard disk.
Akhir dari mitos Hard Disk
Tuesday, July 22, 2008 1:26
Posted in category Hardware, Tutorials
http://masiqbal.net/akhir-dari-mitos-hard-disk.php
Penelitian ini merupakan yang pertama dan paling luas cakupannya dalam
sejarah IT. Dalam jangka waktu 9 bulan, Google telah mengumpulkan data
kerusakan dari sekitar 100.000 hard disk milik mereka untuk kemudian
dianalisis. Kini, hasilnya dipublikasikan. Semua hard disk terdiri atas
model SATA dan PATA mulai dari 80Gb sampai 400Gb. Jadi, cakupan modelnya
sama seperti yang kita gunakan sehari-hari.
MTBF : Hanya teori belaka
Produsen kerap memancing pengguna dengan menyebutkan masa pakai hard
disk yang rata-rata tinggi (MTBF = Mean Time Between Failure). Namun,
hal ini bukan menunjuk pada masa pakai har disk yang sebenarnya. Data
ini hanya bersifat teori belaka. Misalnya, 500 har disk beroperasi
selama 50 hari (1.200 jam kerja) tanpa error. Ini berari hard disk
tersebut memiliki MTBF sebesar 600.000 jam. Annualized Failure Rate
(AFR) yang dihitung oleh produsen, yaitu persentase hard disk yang rusak
setiap tahunnya biasanya hanya satu persen. Namun, Google menemukan
bahwa error rate yang sebenarnya lebih tinggi dari angka tesebut. Dari
sebuah penelitian, error rate pada tahun pertama memang rendah, yaitu
1.7 persen. Namun pada tahun ketiga, angka itu sudah mencapai 8.6
persen. Sayang, meski error rate ini tidak semuanya sama pada
masing-masing produsen. Google hanya mengambil nilai keseluruhan saja.
Selain itu, hasil dari perbandingan hard disk yang sering dan jarang
digunakan ternyata cukup mengejutkan juga. Hard disk yang sering
digunakan lebih banyak rusak setelah digunakan pada tiga tahun pertama.
Namun, pada tahun ketiga hasilnya sebaliknya. Har disk yang jarang
digunakan lebih banyak rusak. Demikian juga dengan hard disk dengan
beban penuh. Kesimpulannya, bila mengutamakan keandalan, sebaiknya hard
disk diganti setiap tiga tahun. Paling tidak, lakukan backup secara
teratur.
SMART : Tidak terlalu pintar
Untuk dapat mengenali adanya kesalahan, harddisk modern saat ini
menggunakan SMART tool (Self Monitoring Analysis and Reporting
Technology). Jika ada tanda-tanda kerusakan, tool akan memunculkan
peringatan. Namun, sistem ini hanya bekerja pada sekitar 64 persen dari
hard disk yang rusak. Selain itu, hanya beberapa parameter SMART yang
dapat diketahui, seperti Reallocation Counts. Parameter ini berhubungan
dengan kemampuan untuk memperaiki sektor yang rusak secara otomatis.
Apabila kesalahan ini terjadi, kemungkinan terjadinya kerusakan lebih
besar. Ini sudah saatnya untuk mem-backup data. Selain itu, SMART tool
hanya memantau komponen mekanis dari hard disk. Padalah sebagian
kesalahan terjadi pada elektronokiknya. Selain mengandalkan sistem
peringatan SMART, lebih baik lakukan backup secara teratur.
Yang mengherankan adalah hasil penelitian Google yang terkait dengan
suhu hard disk. Selama ini, hard disk bersuhu tinggi menjadi faktor yang
paling beresiko. Namun, hasil penelitian malah sebaliknya. Pada har
disk baru, kerusakan lebih banyak terjadi pada hard disk dengan suhu
yang rendah dibawah 30 Celcius. Hanya hard disk yang telah berumur 3
tahun yang mampu bertahan. Error rate hard disk ini memang bertambah
juka suhu lebih tinggi, mulai sekitar 45 Celcius. Sistem pendingin hard
disk yang selama ini banyak dipakai pada PC sebenarya belebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar